Nissan vs Nisan
Aku bahagia sekali setelah mengetahui bahwa visa anak dan istriku telah dikabulkan oleh kedutaan Australia yang berarti bahwa sebentar lagi kehidupanku disini akan lebih semarak dengan kehadiran orang-orang terkasih dalam hidupku.
Istriku selalu bertanya kepadaku dengan manjanya setiap kami chatting di dunia maya tentang bagaimana aku menjalani kehidupanku di sini, di negeri orang. Dia selalu ingin tahu tentang kegiatan study ku, kehidupan pribadiku termasuk makananku, keuanganku, teman-temanku, sampai kepada pekerjaan-pekerjaan yang jamak dilakukan oleh pelajar dan warga Indonesia disini. Aku selalu berusaha menjelaskan kepadanya hal-hal tersebut selengkap dan sejelas mungkin agar dia mengerti.
Suatu kali istriku bertanya, apakah aku masih ingat sholat, karena sering terjadi orang yang jauh dari keluarga lupa akan kewajibannya melaksanakan sholat. Aku katakan alhamdulillah bahwa aku masih ingat dan mempunyai kesempatan melaksanakan kewajibanku yang lima waktu itu disela-sela kesibukanku. Aku katakan bahwa bukan berarti karena aku jauh dari keluarga lantas aku melalaikan kewajibanku sebagai hamba Allah. Aku di utus pemerintah kesini juga karena izin dan ridho Allah semata.
Pembicaraan berlanjut dan kami pun sampai pada pembicaraan tentang harta. Istriku bergurau 'Pa, kapan kita punya Nissan (Nissan Terano mobil impian kami)? Aku jawab, InsyaAllah kalau tiba saatnya Allah akan menitipkannya pada kita. Istriku berkata bahwa banyak teman dan warga di Indonesia yang telah terlena akan harta sehingga membuat mereka lupa akan akhirat. Mereka rela melakukan apa saja termasuk korupsi, menyuap, menipu, dan melakukan kegiatan-kegiatan buruk lainnya untuk mendapatkan harta. Mereka lupa akan akhirat dimana segala amal perbuatan akan diperhitungkan dan tak ada kesempatan untuk mengelak. Mereka telah lupa pada Allah.
Aku katakan pada istriku semoga kita terhidar dari perbuatan buruk yang demikian. Kalaupun Allah mengizinkan kita menjadi orang berharta mari kita lakukan dengan cara yang halal, dengan kerja keras, dan usaha yang diridhoi Allah. Memiliki harta termasuk mobil bagus itu baik agar kita bisa menjadikannya alat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, bukannya malah menjadi sebab turunnya laknat Allah pada pemiliknya. Kita harus ingat apa tujuan Allah menciptakan manusia, ya semata-mata untuk mengabdi dan menyembahnya, serta mengagungkan Asmanya.
Kita harus ingat bahwa sekaya apapun seseorang maka diujung sana telah menanti sebuah rumah impian, yang akan menjadi kediaman abadi bagi pemiliknya. Namun sayang, kenyamanan dan kenikmatan rumah itu tidak dapat dipesan dengan harta apalagi harta yang haram, namun hanya dapat diperoleh dengan amal dan ibadah semasa didunia. Itulah kematian, yang akan ditandai dengan sebuah Nisan (batu nisan). Batu itu adalah batu yang paling tidak disukai oleh semua orang didunia ini, namun tak seorangpun dapat menolak datangnya Nisan yang satu ini. Oleh karena itu janganlah kita tergila-gila pada Nissan dengan melupakan Nisan yang abadi.
Istriku berkata,'ah papa kok cerita mati sih". Aku katakan tidak ada salahnya untuk mengingat mati sebagai rem dalam kehidupan agar kita dapat berhenti sejenak, mereview kembali sejauh mana persiapan kita untuk mengejar Nisan yang abadi, dan jangan hanya mengejar Nissan impian yang mempunyai tenaga 4000cc itu.
Alhamdulillah istriku paham, dan diskusi kami tentang Nissan vs Nisan berakhir manis, dan semoga kami tetap berada dalam lindunganNya.
Memiliki Nissan boleh tapi jangan lupa pada Nisan dimana tempat peristirahatan terakhir bagi kita nanti. Amin
Semoga bermanfaat.
2 Comments:
ass.wr.wb..... mohon izin untuk mengutip kata yaitu kata Nissan dan Nisan...jazakumullohu khoiron katsiron......
Seribu kali maaf ya atas response yang sangat terlambat. Saya selama 2 tahun ini sangat sibut dengan riset saya sehingga lupa membuka blog. tapi insyaallah sebentar lagi kelar kok PhD saya.
silahkan gunakan. saya senang kok.
salam
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home